Beruetz Blogger |
Melihat Lumba-Lumba Saat Sunrise di Lovina Posted: 21 Jan 2011 11:08 PM PST Untuk dapat menyaksikan lumba-lumba dan keindahan matahari terbit atau Sunrise, Anda harus sudah berangkat dari tepi Pantai Lovina pukul 6 pagi waktu setempat. Dengan membayar sekitar Rp 50 ribu per orang, pengemudi perahu motor akan membawa Anda ke tengah laut untuk melihat kemunculan lumba-lumba. Setelah berlayar ke tengah laut selama kurang lebih 30 menit, pengemudi perahu motor yang juga sekaligus sebagai ‘guide’ (pemandu wisata) mulai mencari lokasi munculnya lumba-lumba. Di tengah laut, puluhan perahu motor yang mengangkut wisatawan asing dan domestik sudah tampak hilir mudik mencari lokasi munculnya lumba-lumba. Seiring munculnya matahari terbit atau sunrise di ufuk timur, kumpulan ikan lumba-lumba mulai bermunculan dan kadang berloncatan di beberapa lokasi yang ada di laut. Untuk bisa melihat lumba-lumba ini dengan jelas, pengemudi perahu motor harus membawa perahu motornya sedekat mungkin dengan kawanan lumba-lumba tersebut. Waktu yang baik untuk melihat kawanan lumba-lumba dan matahari terbit atau sunrise di Pantai Lovina adalah pukul 7.30 hingga pukul 8 pagi waktu setempat. Pada waktu tersebut, lumba-lumba muncul ke permukaan untuk memangsa ikan-ikan kecil yang ada di perairan Pantai Lovina. (ctg) |
Pesisir Bali Utara (singaraja) Diterjang Gelombang Pasang Posted: 21 Jan 2011 11:06 PM PST Gelombang laut setinggi empat hingga lima meter menyapu bersih pesisir pantai bali utara, sejumlah lokasi di sepanjang pantai di Kecamatan Gerokgak hingga Tejakula mengalami kerusakan akibat hempasan ombak yang besar. Seperti terlihat, Kamis (13/1) di Pesisir Pantai Desa Bungkulan Kecamatan Sawan, gelombang pasang menerjang rumah yang dihuni sepuluh kepala keluarga hingga mengakibatkan kerusakan, bahkan dua rumah semi permanen milik nelayan hilang ditelan gelombang. "Secara tiba-tiba gelombang membesar dan menerjang pinggiran pantai sepanjang sepuluh meter, rumah saya kena terjangan air laut tersebut hingga menyeret seluruh rumah dan isinya dan untuk sementara bersama keluarga mengungsi di rumah keluarga di pusat Desa Bungkulan," ungkap Made Sudiarsa (30) Warga Desa Bungkulan. Selain mengakibatkan kerusakan berat pada rumah nelayan, belasan hektar lahan pertanian di Desa Bungkulan juga luluh lantak akibat terjangan gelombang pasang tersebut hingga mengancam gagal panen. "Terjangan ombak mencapai lima meter merendam sekitar lima hektar sawah yang telah ditanam padi di Subak Dalem, demikian juga dengan sejumlah senderan hancur dihantam gelombang laut, banyak kerugian yang dialai warga terutama petani terancam gagal panen padi," ungkap Ketut Sumberdana. Berdasarkan data sementara akibat terjangan gelombang laut di Desa Bungkulan itu memgakibatkan dua rumah hilang disapu gelombang diantaranya milik Made Sudiarsa dan Ketut Warka, sedangkan delapan rumah mengalami rusak berat diantaranya yang teridentifikasi milik Nyoman Suparsa dan Made Sukarna. Selain itu, gelombang laut juga mengakibatkan kerusakan tembok pagar villa milik warga Australia yang sedang dibangun. Sementara, data secara pasti atas kerugian yang dialami sejumlah warga di Desa Bungkulan belum dapat dipastikan, sebelumnya peristiwa serupa juga kerap dialami warga di wilayah tersebut, bahkan Pemertintah Kabupaten Buleleng telah berupaya untuk melakukan relokasi tempat tinggal nelayan di pinggir laut itu, namun hingga saat ini masih belum terealisasikan dengan berbagai alasan, utamanya dana pembangunan perumahan. (sas) |
You are subscribed to email updates from BeruetZ BloGGer To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar