Pages

Minggu, 16 Januari 2011

kumpulan artikel lucu dan unik

kumpulan artikel lucu dan unik


Gara-Gara Lupa Nama, Sese orng Kehilangan Uang 1,4 Miliar

Posted: 16 Jan 2011 04:27 AM PST

SEOUL – Pria ini sebenarnya kaya dengan uang tabungan sebesar USD135.000 atau lebih dari Rp1,4 miliar di bank.
SEOUL – Pria ini sebenarnya kaya dengan uang tabungan sebesar USD135.000 atau lebih dari Rp1,4 miliar di bank. Namun malang, lantaran dia lupa nama asli saat dilahirkan, bank membekukan rekeningnya.
Sampai akhir hayatnya pun pria Korea Selatan yang diyakini berusia 56 tahun itu, tidak bisa menikmati uangnya sendiri. Pria itu membuka rekening pada awal 1993 dengan menggunakan nama samaran Na Hae Dong.

Beberapa bulan kemudian, rekeningnya dibekukan seiring dengan pemberlakuan peraturan pemerintah yang menyatakan rekening yang dibuka dengan nama palsu akan dibekukan. Peraturan itu dibuat untuk menekan angka korupsi.

Dia sebenarnya memiliki kesempatan untuk melakukan registrasi rekening ulang dengan mengganti dengan nama sesuai dengan akte kelahirannya. Namun "Na" tidak dapat mengingat nama lahirnya.
"Dia tidak mengetahui siapa nama sebenarnya saat lahir. Kami mencoba namun gagal mengidentifikasi dirinya," kata Yoo Joon Soo, pejabat senior di distrik Yongbong.

Sejak rekening dibekukan, "Na" bekerja sebagai pemulung dengan mengumpulkan besi bekas dan barang-barang loak. Kereta pedati menjadi rumah berjalannya dan setiap malam Na hanya tidur beralaskan lembaran plastik. Baru pada 2007, dia mendapat tempat tinggal yang agak mendingan, yaitu sebuah kontainer.


Namun perjuangan untuk mengambil haknya itu tidak pernah surut. "Dia pernah bilang akan menggunakan tabungan itu untuk membeli rumah," papar Yoo.

Bulan lalu, kami mengajukan izin ke pengadilan untuk membuat identitas baru atas "Na". Proses itu masih berjalan. Namun "Na" meninggal sebelum keinginannya memiliki rumah terwujud. Akhirnya, pengadilan memerintahkan untuk memberikan uang itu kepada negara.
Namun malang, lantaran dia lupa nama asli saat dilahirkan, bank membekukan rekeningnya.
Sampai akhir hayatnya pun pria Korea Selatan yang diyakini berusia 56 tahun itu, tidak bisa menikmati uangnya sendiri. Pria itu membuka rekening pada awal 1993 dengan menggunakan nama samaran Na Hae Dong.

Beberapa bulan kemudian, rekeningnya dibekukan seiring dengan pemberlakuan peraturan pemerintah yang menyatakan rekening yang dibuka dengan nama palsu akan dibekukan. Peraturan itu dibuat untuk menekan angka korupsi.

Dia sebenarnya memiliki kesempatan untuk melakukan registrasi rekening ulang dengan mengganti dengan nama sesuai dengan akte kelahirannya. Namun "Na" tidak dapat mengingat nama lahirnya.
"Dia tidak mengetahui siapa nama sebenarnya saat lahir. Kami mencoba namun gagal mengidentifikasi dirinya," kata Yoo Joon Soo, pejabat senior di distrik Yongbong.

Sejak rekening dibekukan, "Na" bekerja sebagai pemulung dengan mengumpulkan besi bekas dan barang-barang loak. Kereta pedati menjadi rumah berjalannya dan setiap malam Na hanya tidur beralaskan lembaran plastik. Baru pada 2007, dia mendapat tempat tinggal yang agak mendingan, yaitu sebuah kontainer.


Namun perjuangan untuk mengambil haknya itu tidak pernah surut. "Dia pernah bilang akan menggunakan tabungan itu untuk membeli rumah," papar Yoo.

Bulan lalu, kami mengajukan izin ke pengadilan untuk membuat identitas baru atas "Na". Proses itu masih berjalan. Namun "Na" meninggal sebelum keinginannya memiliki rumah terwujud. Akhirnya, pengadilan memerintahkan untuk memberikan uang itu kepada negara.
SEOUL – Pria ini sebenarnya kaya dengan uang tabungan sebesar USD135.000 atau lebih dari Rp1,4 miliar di bank. Namun malang, lantaran dia lupa nama asli saat dilahirkan, bank membekukan rekeningnya.
Sampai akhir hayatnya pun pria Korea Selatan yang diyakini berusia 56 tahun itu, tidak bisa menikmati uangnya sendiri.
SEOUL – Pria ini sebenarnya kaya dengan uang tabungan sebesar USD135.000 atau lebih dari Rp1,4 miliar di bank. Namun malang, lantaran dia lupa nama asli saat dilahirkan, bank membekukan rekeningnya.
Sampai akhir hayatnya pun pria Korea Selatan yang diyakini berusia 56 tahun itu, tidak bisa menikmati uangnya sendiri. Pria itu membuka rekening pada awal 1993 dengan menggunakan nama samaran Na Hae Dong.

Beberapa bulan kemudian, rekeningnya dibekukan seiring dengan pemberlakuan peraturan pemerintah yang menyatakan rekening yang dibuka dengan nama palsu akan dibekukan. Peraturan itu dibuat untuk menekan angka korupsi.

Dia sebenarnya memiliki kesempatan untuk melakukan registrasi rekening ulang dengan mengganti dengan nama sesuai dengan akte kelahirannya. Namun "Na" tidak dapat mengingat nama lahirnya.
"Dia tidak mengetahui siapa nama sebenarnya saat lahir. Kami mencoba namun gagal mengidentifikasi dirinya," kata Yoo Joon Soo, pejabat senior di distrik Yongbong.

Sejak rekening dibekukan, "Na" bekerja sebagai pemulung dengan mengumpulkan besi bekas dan barang-barang loak. Kereta pedati menjadi rumah berjalannya dan setiap malam Na hanya tidur beralaskan lembaran plastik. Baru pada 2007, dia mendapat tempat tinggal yang agak mendingan, yaitu sebuah kontainer.


Namun perjuangan untuk mengambil haknya itu tidak pernah surut. "Dia pernah bilang akan menggunakan tabungan itu untuk membeli rumah," papar Yoo.

Bulan lalu, kami mengajukan izin ke pengadilan untuk membuat identitas baru atas "Na". Proses itu masih berjalan. Namun "Na" meninggal sebelum keinginannya memiliki rumah terwujud. Akhirnya, pengadilan memerintahkan untuk memberikan uang itu kepada negara.
Pria itu membuka rekening pada awal 1993 dengan menggunakan nama samaran Na Hae Dong.

Beberapa bulan kemudian, rekeningnya dibekukan seiring dengan pemberlakuan peraturan pemerintah yang menyatakan rekening yang dibuka dengan nama palsu akan dibekukan. Peraturan itu dibuat untuk menekan angka korupsi.

Dia sebenarnya memiliki kesempatan untuk melakukan registrasi rekening ulang dengan mengganti dengan nama sesuai dengan akte kelahirannya. Namun "Na" tidak dapat mengingat nama lahirnya.
"Dia tidak mengetahui siapa nama sebenarnya saat lahir. Kami mencoba namun gagal mengidentifikasi dirinya," kata Yoo Joon Soo, pejabat senior di distrik Yongbong.

Sejak rekening dibekukan, "Na" bekerja sebagai pemulung dengan mengumpulkan besi bekas dan barang-barang loak. Kereta pedati menjadi rumah berjalannya dan setiap malam Na hanya tidur beralaskan lembaran plastik. Baru pada 2007, dia mendapat tempat tinggal yang agak mendingan, yaitu sebuah kontainer.


Namun perjuangan untuk mengambil haknya itu tidak pernah surut. "Dia pernah bilang akan menggunakan tabungan itu untuk membeli rumah," papar Yoo.

Bulan lalu, kami mengajukan izin ke pengadilan untuk membuat identitas baru atas "Na". Proses itu masih berjalan. Namun "Na" meninggal sebelum keinginannya memiliki rumah terwujud. Akhirnya, pengadilan memerintahkan untuk memberikan uang itu kepada negara.
sumber: taukahkamu.com

Squidworm, Makhluk Misterius dari Perairan Sulawesi

Posted: 16 Jan 2011 04:09 AM PST



Quote:




Quote:
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan makhluk misterius di kedalaman perairan antara Sulawesi dan Filipina. Makhluk tersebut memiliki tubuh yang menyerupai cacing dan cumi-cumi sehingga para ilmuwan menamainya "squidworm" atau cacing cumi. Ukuran makhluk misterius itu lebih kurang 9,4 cm.


Cacing cumi itu memiliki sepuluh tentakel yang panjang, menyeruak dari kepalanya. Selain itu, ia juga memiliki enam organ yang disebut nuchal. Organ ini memungkinkannya untuk mengecap rasa dan membaui sesuatu di dalam air.

Makhluk misterius itu ditemukan oleh tiga ahli biologi laut yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps Institution of Oceanography in California. Mereka menemukan spesies baru ini setelah melakukan eksplorasi di Laut Sulawesi pada kedalaman 2,8 km menggunakan kapal penjelajah yang dikendalikan dari jarak jauh.

"Saya sangat gembira. Hewan ini sangat menggoda sebab sangat berbeda dengan ciri-ciri hewan yang telah dideskripsikan sebelumnya. Hewan ini punya bagian kepala yang fantastis," ungkap Osborn.


Cacing cumi yang ditemukan oleh ilmuwan tersebut hidup pada kedalaman 100-200 meter di atas dasar laut. Rentang kedalaman itu diketahui merupakan wilayah yang kaya akan spesies yang belum teridentifikasi.

"Ketika saya mengeksplorasi wilayah tersebut, saya memperkirakan ada lebih dari setengah jumlah hewan yang kita lihat merupakan spesies yang belum teridentifikasi," lanjut Osborn.

Cacing cumi yang baru ditemukan itu diberi nama ilmiah Teuthidodrilus samae. Spesies tersebut dikatakan bukan merupakan predator. Mereka memakan campuran tumbuhan dan hewan mikro laut yang tenggelam di kedalaman.

Laut Sulawesi tempat spesies ini ditemukan merupakan wilayah yang terisolasi dari perairan di sekitarnya. Selain itu, kawasan tersebut termasuk dalam kawasan konservasi yang memiliki beranekaragam bentuk kehidupan dan sejarah geologi yang unik.

Cacing cumi yang ditemukan di wilayah tersebut bukan hanya merupakan spesies baru. Sifat-sifat cacing cumi tersebut sangat berbeda dari bentuk kehidupan yang lain sehingga tak hanya membutuhkan nama spesies baru, tetapi juga genus baru, tingkatan taksonomi di atas spesies. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters baru-baru ini.



sumber :

Pekerjaan Sampingan Polisi Indonesia

Posted: 16 Jan 2011 04:02 AM PST

hheee.... JOB sampingan pak ??? O_o



http://3.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TTJcfbMtboI/AAAAAAAAFqA/P8ZExvl4bX0/s1600/dsco0322.jpg

http://2.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TTJcfQigfEI/AAAAAAAAFqI/ofOWWzmxBd0/s1600/dsco0323.jpg

0 komentar:

Posting Komentar